Berkenalan Dengan Web Content

 WEB CONTENT



    Halo nama saya Andika Wahyu Permadi, kelas 2IA02 dengan NPM 50420178. Pada blog ini saya akan membahas mengenai Web Content untuk perkuliahan Web Science.

Apa itu Web Content?
    
    Content dalam website adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh pengunjung baik berupa gambar, tulisan, animasi, video, suara, tombol navigasi dan sebagainya. Jadi jika kita mengunjungi suatu website sebenarnya yang kita kunjungi adalah content. Pengaturan content ini dilakukan pada saat pemograman website (coding), entah itu jenis contentnya, warna, posisi dan sebagainya. Hal inilah yang mendasari perencanaan pembuatan website harus dilakukan sebaik mungkin, karena content-content yang akan ditampilkan pada website baik posisi maupun jenisnya akan ditentukan dari sini.
 
Apa saja jenis-jenis Web Content?
    
1. Teks

    Teks atau tulisan ditambahkan di halaman web sebagai blok teks atau di dalam gambar. Konten tertulis terbaik adalah konten web tekstual unik yang bebas dari plagiarisme. 

    Konten web yang ditambahkan sebagai teks juga dapat menyertakan tautan internal yang baik yang membantu pembaca mendapatkan akses ke lebih banyak informasi.

    Dalam perspektif jurnalistik, konten web berupa teks (tulisan) terdiri dari berita, opini, dan feature. Tips termasuk jenis fitur. Ada juga tulisan kreatif seperti esai.

2. Multimedia

    Jenis lain dari konten web adalah multimedia. Sederhananya, multimedia mengacu pada konten apa pun yang bukan teks; beberapa contoh antara lain:

3. Animasi

    Animasi dapat ditambahkan dengan bantuan Flash, Ajax, gambar GIF serta alat animasi lainnya.

4. Gambar

    Gambar dianggap sebagai opsi paling populer untuk menggabungkan multimedia ke situs web. 

    Clip art, foto, atau bahkan gambar dapat dibuat dengan menggunakan pemindai atau editor grafis. Disarankan untuk mengoptimalkan gambar sehingga pengguna dapat mengunduhnya dengan cepat.

5. Audio

    Berbagai jenis file audio dapat ditambahkan sebagai bagian dari konten web untuk meningkatkan kinerja situs web.

6. Video

    Video adalah konten multimedia paling populer; namun, saat menambahkan file video, penerbit harus memastikan bahwa file tersebut efisien di berbagai browser.

Apa itu Media Web dan bagaimana Standar Web yang benar?

    Media merupakan suatu wadah atau sarana dalam menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan atau Association of Education and Communication Technology (AECT) membatasi media sebagai saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Batasan yang lain juga diberikan oleh Asosiasi pendidikan Nasional atau Education Association (NEA) yang membatasi media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun Audio-Visual serta peralatannya serta media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat didengar, dilihat dan dibaca.
    Untuk standar web sendiri mengikuti ISO yang ada yaitu komnitas W3C (world wide web) Consortium Standar web dirancang dengan cermat agar web yang mengikuti standar dapat diakses oleh semua orang dengan berbagai perangkat yang mungkin mereka gunakan, agar sebuah web tetap memiliki kompatibilitas hingga di waktu yang akan datang sejalan dengan perkembangan teknologi. Hal yang paling mendasar dari teknologi standar web adalah merancang sebuah web site yang memiliki kompatibilitas terhadap sejumlah besar piranti hardware dan software yang digunakan untuk mengakses web. Sejumlah aturan dan petunjuk telah dikembangkan oleh W3C untuk tujuan di atas.


Apa itu Model Generative dan Model Retorika dalam Web?

Model Generatif

    Model generatif merupakan salah satu model pembelajaran diusulkan oleh Osborne dan Wittrock pada tahun 1985 adalah model pembelajaran generatif karena didasarkan pada teori belajar generatif dimana pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakan dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.

Model Retorika

    Retorika berarti mempunyai keinginan untuk berbicara baik secara umum maupun khusus, yang dapat dilakukan dalam beberapa kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu ( misalnya memberikan informasi data atau memberikan informasi). Oleh karena itu pembicaraan adalah suatu kemampuan khusus manusia untuk menyampaikan jalan pikirannya kepada orang lain.

Ada 2 asumsi yang terdapat teori retorika, yaitu :

  1. Public speaker atau pembicara yang efektif perlu mempertimbangkan khalayak mereka. Asumsi ini mengarah kepada konsep analisis khalayak (audience analysis).
  2. Public speaker atau pembicara yang efektif menggunakan sejumlah bukti-bukti dalam presentasinya.

Bukti-bukti yang dimaksudkan ini merujuk pada cara-cara persuasi yaitu :

  1. Ethos adalah tampilan karakter dan kredibilitas pembicara yang dapat mempersuasi audiens sehingga mereka peduli dan percaya kepada pembicara. Etos merupakan metode yang paling efektif untuk membentuk karakter pembicara sebagai persuader yang membangkitkan sikap kritis audiens agar mereka percaya terhadap berbagai argument yang diucapkan.
  2. Pathos adalah keterampilan pembicara untuk mengelola emosi ketika ia berbicara didepan public. Pada umunya para retorik ketika berpidato memakai metafora(perumpamaan), amplification(seni menampilkan suara baik dalam volume maupun intonasi), storytelling(pesan yang disampaikan dengan tuturan) yang menggugah perasaaan audiens.
  3. Logos adalah pengetahuan yang luas dan mendalam tentang apa yang akan dikomunikasikan, dimana struktur pesan yang akan disampaikan itu harus logis dan rasional dan berbasis pada kekuatan argumentasi, dan pesan ini harus disampaikan secara induktif dan deduktif. Yang dimaksud dengan inductive reasoning adalah penyampaian pesan berdasarkan historis dan hipotesis, sehingga membuat audiens dapat menarik kesimpulan umum. Sedangkan deductive reasoning adalah menghendaki agar seorang persuader merumuskan pesan dalam bentuk proposisi umum, sehingga membuat audiens dapat menarik kesimpulan-kesimpulan khusus.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Pembuktian Kejahatan Teknologi Informasi

Penerapan Web Science di dalam Teknologi Informasi

Computer Mediated Communication