Berkenalan Dengan Web Content
WEB CONTENT
Apa itu Web Content?
Content dalam website adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh pengunjung baik berupa gambar, tulisan, animasi, video, suara, tombol navigasi dan sebagainya. Jadi jika kita mengunjungi suatu website sebenarnya yang kita kunjungi adalah content. Pengaturan content ini dilakukan pada saat pemograman website (coding), entah itu jenis contentnya, warna, posisi dan sebagainya. Hal inilah yang mendasari perencanaan pembuatan website harus dilakukan sebaik mungkin, karena content-content yang akan ditampilkan pada website baik posisi maupun jenisnya akan ditentukan dari sini.
Apa saja jenis-jenis Web Content?
1. Teks
Teks atau tulisan ditambahkan di halaman web sebagai blok teks atau di dalam gambar. Konten tertulis terbaik adalah konten web tekstual unik yang bebas dari plagiarisme.
Konten web yang ditambahkan sebagai teks juga dapat menyertakan tautan internal yang baik yang membantu pembaca mendapatkan akses ke lebih banyak informasi.
Dalam perspektif jurnalistik, konten web berupa teks (tulisan) terdiri dari berita, opini, dan feature. Tips termasuk jenis fitur. Ada juga tulisan kreatif seperti esai.
2. Multimedia
Jenis lain dari konten web adalah multimedia. Sederhananya, multimedia mengacu pada konten apa pun yang bukan teks; beberapa contoh antara lain:
3. Animasi
Animasi dapat ditambahkan dengan bantuan Flash, Ajax, gambar GIF serta alat animasi lainnya.
4. Gambar
Gambar dianggap sebagai opsi paling populer untuk menggabungkan multimedia ke situs web.
Clip art, foto, atau bahkan gambar dapat dibuat dengan menggunakan pemindai atau editor grafis. Disarankan untuk mengoptimalkan gambar sehingga pengguna dapat mengunduhnya dengan cepat.
5. Audio
Berbagai jenis file audio dapat ditambahkan sebagai bagian dari konten web untuk meningkatkan kinerja situs web.
6. Video
Video adalah konten multimedia paling populer; namun, saat menambahkan file video, penerbit harus memastikan bahwa file tersebut efisien di berbagai browser.
Apa itu Media Web dan bagaimana Standar Web yang benar?Model Generatif
Model generatif merupakan salah satu model pembelajaran diusulkan oleh Osborne dan Wittrock pada tahun 1985 adalah model pembelajaran generatif karena didasarkan pada teori belajar generatif dimana pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakan dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.
Model Retorika
Retorika berarti mempunyai keinginan untuk berbicara baik secara umum maupun khusus, yang dapat dilakukan dalam beberapa kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu ( misalnya memberikan informasi data atau memberikan informasi). Oleh karena itu pembicaraan adalah suatu kemampuan khusus manusia untuk menyampaikan jalan pikirannya kepada orang lain.
Ada 2 asumsi yang terdapat teori retorika, yaitu :
- Public speaker atau pembicara yang efektif perlu mempertimbangkan khalayak mereka. Asumsi ini mengarah kepada konsep analisis khalayak (audience analysis).
- Public speaker atau pembicara yang efektif menggunakan sejumlah bukti-bukti dalam presentasinya.
Bukti-bukti yang dimaksudkan ini merujuk pada cara-cara persuasi yaitu :
- Ethos adalah tampilan karakter dan kredibilitas pembicara yang dapat mempersuasi audiens sehingga mereka peduli dan percaya kepada pembicara. Etos merupakan metode yang paling efektif untuk membentuk karakter pembicara sebagai persuader yang membangkitkan sikap kritis audiens agar mereka percaya terhadap berbagai argument yang diucapkan.
- Pathos adalah keterampilan pembicara untuk mengelola emosi ketika ia berbicara didepan public. Pada umunya para retorik ketika berpidato memakai metafora(perumpamaan), amplification(seni menampilkan suara baik dalam volume maupun intonasi), storytelling(pesan yang disampaikan dengan tuturan) yang menggugah perasaaan audiens.
- Logos adalah pengetahuan yang luas dan mendalam tentang apa yang akan dikomunikasikan, dimana struktur pesan yang akan disampaikan itu harus logis dan rasional dan berbasis pada kekuatan argumentasi, dan pesan ini harus disampaikan secara induktif dan deduktif. Yang dimaksud dengan inductive reasoning adalah penyampaian pesan berdasarkan historis dan hipotesis, sehingga membuat audiens dapat menarik kesimpulan umum. Sedangkan deductive reasoning adalah menghendaki agar seorang persuader merumuskan pesan dalam bentuk proposisi umum, sehingga membuat audiens dapat menarik kesimpulan-kesimpulan khusus.
Komentar
Posting Komentar